Lagu-Lagu Barat Cover yang Cadas versi bon4lbum - 3
Lagu cover selalu punya daya tarik tersendiri, apa lagi sang tokoh artisnya adalah sang penyanyi idola, dan selalu memungkinkan versi cover bisa jauh lebih populer ketimbang aslinya atau bahkan sebaliknya. Berikut adalah lagu-lagu cover pilihan bon4lbum :
The Girl from Ipanema (Garota de Ipanema) - Pat Metheny
Lagu ini tidak asing lagi buat para penggemar lagu-lagu bossa nova. Lirik asli lagu ini adalah berbahasa Portugis dibuat oleh Vinicius de Moraes dan versi Inggrisnya oleh Norman Gimbel sedangkan musiknya sendiri dikarang oleh Antônio Carlos Jobim, tokoh pencipta lagu juga penyanyi yang sangat dikenal dikalangan penikmat ‘jazz’, terutama juga karya Jobim yang lain seperti Wave ataupun How Insensitive. The Girl from Ipanema pertama kali direkam ditahun 1962 oleh Pery Ribeiro, dan tiga tahun kemudian versi covernya –oleh Astrud Gilberto & Stan Getz - menyabet penghargaan Grammy dengan kategori Record of the Year. Selain Astrud, terdapat sejumlah nama-nama penyanyi top yang mengcover The Girl from Ipanema terutama kalangan penyanyi yang masuk kedalam kategori ‘jazz-vocal’ seperti Ella Fitzgerald, Frank Sinatra hingga Laura Fygi, bahkan juga para vocalis ‘easy listening’ seperti Henry Mancini dan Andy Williams. Versi Pat Metheny adalah solo gitar – ‘no-vocal’, dan The Girl from Ipanema yang seperti biasanya (mainstream) terdengar ‘friendly’ jadi kelihatan muram namun buat saya tetap cadas ataupun saya menyebutnya ‘progressive’. Pat Metheny – namanya pertama kali jadi akrab ditelinga saya lewat ‘profile singkat’ majalah HAI pasca This is not America bersama David Bowie, dikatakan bahwa sebelum terjun ke Jazz, Pat adalah gitaris rock. Mungkin bagi anda yang sudah terlanjur jenuh dengan style ‘bosanova’ tidak ada salahnya mencoba versi Pat yang muncul sekitar tahun 2011 ini, dari album What's It All About, sebuah album dengan komposisi lagu-lagu cover.
Hard To Handle – Black Crowes
Dulunya, banyak teman-teman saya yang bilang The Black Crowes mirip dengan The Rolling stones? dan saya pikir-pikir waktu itu bisa iya bisa juga tidak. Tapi memang saat kemunculan album pertama mereka - Shake Your Money Maker di tahun 1990 itu sungguh fantastis buat saya. Hampir semua track di album tersebut jadi favorite. Tak terbayangkan sebelumnya, Black Crowes -hadir diawal tahun 90-an -membawa ‘rock&roll’ ditengah-tengah serbuan pasar musik metal yang 4G (gonzes-gaul-galau-glam), dan dari situ Hard To Handle muncul dengan semangat gitar rock-blues yang lebih garang dari para ‘pendahulunya’. Versi pertama Hard To Handle muncul sekitar tahun 1968, dibawakan penyanyi ternama dan berpengaruh dalam perjalanan musik soul dan R&B (sekaligus penerima The Grammy Lifetime Achievement Award) - Otis Ray Redding. Pastinya Hard To Handle versi Otis adalah nge-soul, dan suara latar ‘alat-tiup’ yang terdengar nyaris membenturkan imaginasi saya kepada theme song milik serial TV jadul Hawaii Five-O. Dan nuasa soul dilagu ini masih bisa dirasakan kembali manaka dibawakan oleh band ternama Grateful Dead pada album live mereka keluaran tahun 1973 yang bertitle: History of the Grateful Dead, Volume One (Bear's Choice).
Lately - Jodeci
Lately ‘Stevie Wonder’ lagu yang tidak asing lagi bagi kebanyakan penggemar lagu-lagu romantis 80-an, dan dimasa tahun 80-an tidaklah terlalu sulit menemukannya mengudara di radio swasta tertentu terutama sekitar waktu tengah malam. Satu hal lain, bagi sebagian orang yang curiga pasangannya selingkuh?, mungkin ini adalah lagu wajib buat mereka. Versi Jodeci adalah yang muncul dari live album Uptown MTV Unplugged pertengahan tahun 1993. Dalam interpretasi saya ‘Jodeci’ sangat berbeda dengan ‘Stevie’ yang muncul di album Hotter than July tahun 1980; menjadi unik sebab dinyanyikan lebih dari satu karakter vocal yang berbeda, juga lebih emotional (galau) terutama pada fase-fase menuju akhir. Hanya saja memang musiknya tidak lagi berkarakter jazz sebagaimana ‘Stevie’, lebih dirasakan kepada pop-hip hop. Dan tidak mengherankan buat saya, jika Lately – Jodeci bisa menembus nomor 4 di U.S. Billboard Hot 100 sedangkan Stevie cuma mentok diposisi 64.
ARMY OF ME - HELMET
Army of Me merupakan salah satu lagu top milik Bjork yang direlease tahun 1995. Lagu ini menjadi semacam trade-mark yang hanya cocok di cover dengan nuansa metal, dan itu terbukti sejumlah nama seperti Klone, Proghma-C & Helmet telah melakukannya. Dari ketiga nama tersebut saya memilih Helmet, disebabkan gaya vocal Hamilton lebih 'miring' membawakan lagu Bjork tersebut.
The Girl from Ipanema (Garota de Ipanema) - Pat Metheny
Lagu ini tidak asing lagi buat para penggemar lagu-lagu bossa nova. Lirik asli lagu ini adalah berbahasa Portugis dibuat oleh Vinicius de Moraes dan versi Inggrisnya oleh Norman Gimbel sedangkan musiknya sendiri dikarang oleh Antônio Carlos Jobim, tokoh pencipta lagu juga penyanyi yang sangat dikenal dikalangan penikmat ‘jazz’, terutama juga karya Jobim yang lain seperti Wave ataupun How Insensitive. The Girl from Ipanema pertama kali direkam ditahun 1962 oleh Pery Ribeiro, dan tiga tahun kemudian versi covernya –oleh Astrud Gilberto & Stan Getz - menyabet penghargaan Grammy dengan kategori Record of the Year. Selain Astrud, terdapat sejumlah nama-nama penyanyi top yang mengcover The Girl from Ipanema terutama kalangan penyanyi yang masuk kedalam kategori ‘jazz-vocal’ seperti Ella Fitzgerald, Frank Sinatra hingga Laura Fygi, bahkan juga para vocalis ‘easy listening’ seperti Henry Mancini dan Andy Williams. Versi Pat Metheny adalah solo gitar – ‘no-vocal’, dan The Girl from Ipanema yang seperti biasanya (mainstream) terdengar ‘friendly’ jadi kelihatan muram namun buat saya tetap cadas ataupun saya menyebutnya ‘progressive’. Pat Metheny – namanya pertama kali jadi akrab ditelinga saya lewat ‘profile singkat’ majalah HAI pasca This is not America bersama David Bowie, dikatakan bahwa sebelum terjun ke Jazz, Pat adalah gitaris rock. Mungkin bagi anda yang sudah terlanjur jenuh dengan style ‘bosanova’ tidak ada salahnya mencoba versi Pat yang muncul sekitar tahun 2011 ini, dari album What's It All About, sebuah album dengan komposisi lagu-lagu cover.
Jolene - The White Stripes
Siapa yang menyangka lagu Dolly Parton ala country-girl ini bisa berubah menjadi raungan rock manakala dibawakan oleh The White Stripes dalam sebuah single live Under Blackpool Lights ditahun 2004. Bisa jadi para penggemar setia Dolly mencak-mencak dengan cara Jack White mengcover lagu yang menembus Top 10 UK Singles Chart sekitar tahun 1974 ini. Namun apa yang mau dikata? Jack White membawakannya lebih emotional sebagai mana lagu-lagu ‘garage rock’ yang tampil di live performance. Terbukti juga versi Jack setidaknya bisa menembus Top 20 di UK Singles Chart saat November 2004.
Superstar - Sonic Youth
Bagi generasi 70-an, lagu ini tak asing lagi buat mereka. Superstar termasuk salah satu hits populer 70-an dan tak kurang dari beberapa nama penyanyi yang telah membawakannya seperti Delaney & Bonnie, Bette Midler ataupun Cher. Hanya saja memang tak dapat disangkal, bahwa lagu ini terlanjur melekat dengan sosok The Carpenters. Dan saya sendiripun lebih menyukai versi Carpenters dibanding versi lain sejamannya. Selain karna ‘carpenters’ lebih dalam & ‘sad’, kebanyakan musik lagu-lagu yang dibawakan mereka buat saya lebih dari sekedar pop biasa. Versi Sonic youth muncul dari kompilasi album sountrack film drama-komedi Juno 2007, sebuah album yang terdiri dari banyak artis band-penyanyi yang lagu-lagunya digolongkan kedalam Indie-rock. Superstar ala Sonic Youth lebih seperti alternative, track vocal yang diisi oleh Thurston Moore cukup lumayan ‘dingin’, dan background musik di Reff lagu banyak terdengar suara-suara semacam distorsi. Sonic Youth adalah band yang lama melintang di jalur alternatif sejak tahun 80-an, dan dari beberapa keterangan yang pernah saya baca, dikatakan sang bassist Kim Gordon adalah seorang pengagum Karen Carpenter.
I Will Survive - Cake
Pertamakali dipopulerkan oleh Gloria Gaynor di tahun 1978, lagu ini langsung merajai chart atas Eropa, termasuk Inggris, Amerika dan Canada. Lagu yang dikarang oleh Freddie Perren & Dino Fekaris ini kemudian banyak dibawakan oleh para penyanyi R&B dan tentunnya kebanyakan dengan style interpretasi yang tidak jauh berbeda dengan aslinya – disco. Lagu yang saya anggap dulunya terlalu membosankan atau monoton, tiba-tiba kembali menarik perhatian manakala ditahun 1996 band alternative rock – Cake mengcover lagu ini untuk album ke dua mereka Fashion Nugget. Dan tak pernah terbayangkan sebelumnya, ‘I Will Survive’ bisa menampilkan melodi gitar yang ‘ngeblues’, serta permainan bass yang apik.
Siapa yang menyangka lagu Dolly Parton ala country-girl ini bisa berubah menjadi raungan rock manakala dibawakan oleh The White Stripes dalam sebuah single live Under Blackpool Lights ditahun 2004. Bisa jadi para penggemar setia Dolly mencak-mencak dengan cara Jack White mengcover lagu yang menembus Top 10 UK Singles Chart sekitar tahun 1974 ini. Namun apa yang mau dikata? Jack White membawakannya lebih emotional sebagai mana lagu-lagu ‘garage rock’ yang tampil di live performance. Terbukti juga versi Jack setidaknya bisa menembus Top 20 di UK Singles Chart saat November 2004.
Superstar - Sonic Youth
Bagi generasi 70-an, lagu ini tak asing lagi buat mereka. Superstar termasuk salah satu hits populer 70-an dan tak kurang dari beberapa nama penyanyi yang telah membawakannya seperti Delaney & Bonnie, Bette Midler ataupun Cher. Hanya saja memang tak dapat disangkal, bahwa lagu ini terlanjur melekat dengan sosok The Carpenters. Dan saya sendiripun lebih menyukai versi Carpenters dibanding versi lain sejamannya. Selain karna ‘carpenters’ lebih dalam & ‘sad’, kebanyakan musik lagu-lagu yang dibawakan mereka buat saya lebih dari sekedar pop biasa. Versi Sonic youth muncul dari kompilasi album sountrack film drama-komedi Juno 2007, sebuah album yang terdiri dari banyak artis band-penyanyi yang lagu-lagunya digolongkan kedalam Indie-rock. Superstar ala Sonic Youth lebih seperti alternative, track vocal yang diisi oleh Thurston Moore cukup lumayan ‘dingin’, dan background musik di Reff lagu banyak terdengar suara-suara semacam distorsi. Sonic Youth adalah band yang lama melintang di jalur alternatif sejak tahun 80-an, dan dari beberapa keterangan yang pernah saya baca, dikatakan sang bassist Kim Gordon adalah seorang pengagum Karen Carpenter.
I Will Survive - Cake
Pertamakali dipopulerkan oleh Gloria Gaynor di tahun 1978, lagu ini langsung merajai chart atas Eropa, termasuk Inggris, Amerika dan Canada. Lagu yang dikarang oleh Freddie Perren & Dino Fekaris ini kemudian banyak dibawakan oleh para penyanyi R&B dan tentunnya kebanyakan dengan style interpretasi yang tidak jauh berbeda dengan aslinya – disco. Lagu yang saya anggap dulunya terlalu membosankan atau monoton, tiba-tiba kembali menarik perhatian manakala ditahun 1996 band alternative rock – Cake mengcover lagu ini untuk album ke dua mereka Fashion Nugget. Dan tak pernah terbayangkan sebelumnya, ‘I Will Survive’ bisa menampilkan melodi gitar yang ‘ngeblues’, serta permainan bass yang apik.
ALL ALONG THE WATCHTOWER – U2
All Along the Watchtower dan Bob Dylan sepertinya dua hal yang tidak bisa dipisahkan, dan lagu ini muncul pertama kali pada album Bob Dylan - John Wesley Harding tahun 1967. Dan lagu tersebut menjadi populer saat Jimi Hendrix mengcovernya di tahun 1968. Banyak nama sekarang ini yang juga pernah menyanyikan “All Along the Watchtower" seperti : Dave Matthews Band, Eddie Vedder, John Mayer dan Neil Young. Beberapa lagu Bob Dylan yang sering menjadi langganan cover oleh band lain adalah Like A Rolling Stones & Knockin on Heavens Door. Itu juga yang menyebabkan dia sering dipandang oleh banyak orang : bahwa lagu-lagu ciptaannya akan terasa lebih enak di dengar manakala orang lain yang membawakannya. Diluar nama-nama tersebut di atas, U2 juga melakukannya, dan lagu tersebut menjadi bagian dari album mereka Rattle and Hum di tahun 1988. All Along the Watchtower merupakan Live performance U2 di Save the Yuppie Free Concert - San Francisco. permainan gitar The Edge yang khas- gaya U2 dan serak vocal Bono membuat lagu ini serasa rock & roll habis.
©koleksi bon4lbum
THE HEADMASTER RITUAL - RADIOHEAD
Yang satu ini saya tanpa sengaja menemukannya di youtube. The Headmaster Ritual adalah lagu milik The Smiths dari album Meat Is Murder yang di release tahun 1985. Lagu ini di cover (live) oleh Radiohead di studio webcast tahun 2007. Secara musik tidak begitu jauh apa yang ditampilkan Radiohead dengan aslinya, hanya saja "The Headmaster Ritual" jadi terdengar lebih special jika dibawakan oleh band sekelas Radiohead
Stay - David Marx & Tracy Spencer
Tembang ini sangat khas dan klasik, ciri R&B era 50-an atau mungkin 60-an awal, dan lagu ini selalu dikaitkan kedalam istilah doo-wop oleh banyak pengamat musik. Diciptakan oleh Maurice Williams, yang juga bersama groupnya the Zodiacs mempopulerkan lagu ini pertama kali di tahun 1960. Dipertengahan 60-an, Stay muncul dengan gaya pop-rock saat dicover oleh The Hollies, yang juga merupakan salah satu track di album perdana mereka yang berjudul Stay with The Hollies. Diera 80-an, suasana panggung musik populer dunia penuh dengan atmosfir disco, entah itu pop-dance, synthpop, euro-dance, italian-disco dan sebagainya. Dan siapa sangka lagu Stay-pun menjadi tembang ‘80s’ manaka dibawakan oleh Marx & Spencer sekitar tahun 83 – 85, sangat apik dan juga ‘cool’, dan buat saya selalu meninggalkan kesan bahwa ‘80s’ tidak pernah padam. Dan setahu saya, Marx & Spencer berasal dari eropa (italy?), adalah duo yang ‘tidak terkenal’, meskipun ditahun-tahun tersebut mereka punya single andalan lain : Follow You Follow Me, lagu cover milik band Genesis.
Every Little Thing (He) Does Is Magic - Shawn Colvin
Shawn Colvin adalah generasi folk era 90-an, namanya sedikit ke-sohor lewat lagu Sunny Came Home tahun 1997. Dan dari lagu tersebut Shawn Colvin masuk nominasi Grammy Award untuk keategori Best Female Pop Vocal Performance. Tapi cover ini adalah berasal dari album Shawn tahun 1994 yang bernama Cover Girl, album yang memang sengaja berisi lagu-lagu cover; beberapa diantaranya seperti : This Must Be the Place (Naive Melody) milik Talking Heads dan You're Gonna Make Me Lonesome When You Go punya Bob Dylan. Every Little Thing (He) Does Is Magic – pastinya, saya masih menyukai versi yang asli oleh The Police yang muncul diawal 80-an. Tapi memang ‘Shawn Colvin’, sangat memikat sekali, suaranya buat saya terdengar renyah dan sexy dengan musik gaya 90-an, meskipun durasi lagu ini cukup singkat tidak lebih dari tiga setengah menit.
Tembang ini sangat khas dan klasik, ciri R&B era 50-an atau mungkin 60-an awal, dan lagu ini selalu dikaitkan kedalam istilah doo-wop oleh banyak pengamat musik. Diciptakan oleh Maurice Williams, yang juga bersama groupnya the Zodiacs mempopulerkan lagu ini pertama kali di tahun 1960. Dipertengahan 60-an, Stay muncul dengan gaya pop-rock saat dicover oleh The Hollies, yang juga merupakan salah satu track di album perdana mereka yang berjudul Stay with The Hollies. Diera 80-an, suasana panggung musik populer dunia penuh dengan atmosfir disco, entah itu pop-dance, synthpop, euro-dance, italian-disco dan sebagainya. Dan siapa sangka lagu Stay-pun menjadi tembang ‘80s’ manaka dibawakan oleh Marx & Spencer sekitar tahun 83 – 85, sangat apik dan juga ‘cool’, dan buat saya selalu meninggalkan kesan bahwa ‘80s’ tidak pernah padam. Dan setahu saya, Marx & Spencer berasal dari eropa (italy?), adalah duo yang ‘tidak terkenal’, meskipun ditahun-tahun tersebut mereka punya single andalan lain : Follow You Follow Me, lagu cover milik band Genesis.
Every Little Thing (He) Does Is Magic - Shawn Colvin
Shawn Colvin adalah generasi folk era 90-an, namanya sedikit ke-sohor lewat lagu Sunny Came Home tahun 1997. Dan dari lagu tersebut Shawn Colvin masuk nominasi Grammy Award untuk keategori Best Female Pop Vocal Performance. Tapi cover ini adalah berasal dari album Shawn tahun 1994 yang bernama Cover Girl, album yang memang sengaja berisi lagu-lagu cover; beberapa diantaranya seperti : This Must Be the Place (Naive Melody) milik Talking Heads dan You're Gonna Make Me Lonesome When You Go punya Bob Dylan. Every Little Thing (He) Does Is Magic – pastinya, saya masih menyukai versi yang asli oleh The Police yang muncul diawal 80-an. Tapi memang ‘Shawn Colvin’, sangat memikat sekali, suaranya buat saya terdengar renyah dan sexy dengan musik gaya 90-an, meskipun durasi lagu ini cukup singkat tidak lebih dari tiga setengah menit.
TELL ME I’M NOT DREAMIN’ - ROBERT PALMER
Apa yang khas dari Robert Palmer selain suaranya yang berat-sexy dan penampilan jasnya? yang saya tahu salah satunya adalah suka mengcover lagu orang lain. Penyanyi gaek ini namanya semakin melambung saat ‘Addicted to Love’ menembus no 1 di US Billboard Hot 100, juga saat bergabung dengan Power Station bersama Andy & John Taylor Duran-Duran dipertengahan tahun 80-an. Ditahun 1988 Palmer menerbitkan solo album bernama Heavy Nova, dan salah satu track-cover dialbum tersebut adalah Tell Me I'm Not Dreamin' yang pertama dibawakan Jermaine Jackson feat. Michael Jackson ditahun 1984. Versi Palmer adalah ngefunk dan bernuansa rock. Dilagu ini palmer nyanyi duet bersama B.J. Nelson sang backing vocal pendukung album Heavy Nova. Sebagai backing vocal nama B.J. Nelson tercatat pernah berkerja sama dengan beberapa artis-band ternama seperti : Stacy Lattisaw, Duran-Duran, termasuk juga bersama Power Station
Hard To Handle – Black Crowes
Dulunya, banyak teman-teman saya yang bilang The Black Crowes mirip dengan The Rolling stones? dan saya pikir-pikir waktu itu bisa iya bisa juga tidak. Tapi memang saat kemunculan album pertama mereka - Shake Your Money Maker di tahun 1990 itu sungguh fantastis buat saya. Hampir semua track di album tersebut jadi favorite. Tak terbayangkan sebelumnya, Black Crowes -hadir diawal tahun 90-an -membawa ‘rock&roll’ ditengah-tengah serbuan pasar musik metal yang 4G (gonzes-gaul-galau-glam), dan dari situ Hard To Handle muncul dengan semangat gitar rock-blues yang lebih garang dari para ‘pendahulunya’. Versi pertama Hard To Handle muncul sekitar tahun 1968, dibawakan penyanyi ternama dan berpengaruh dalam perjalanan musik soul dan R&B (sekaligus penerima The Grammy Lifetime Achievement Award) - Otis Ray Redding. Pastinya Hard To Handle versi Otis adalah nge-soul, dan suara latar ‘alat-tiup’ yang terdengar nyaris membenturkan imaginasi saya kepada theme song milik serial TV jadul Hawaii Five-O. Dan nuasa soul dilagu ini masih bisa dirasakan kembali manaka dibawakan oleh band ternama Grateful Dead pada album live mereka keluaran tahun 1973 yang bertitle: History of the Grateful Dead, Volume One (Bear's Choice).
GOT THE TIME - ANTHRAX
Diciptakan oleh musisi new-wave asal Inggris Joe Jackson. di release sekitar tahun 1978-1979 di album Look Sharp!. Di tahun 1990 band trash metal asal New York City Anthrax kembali membawa ulang lagu tersebut dan menjadikannya sebagai salah satu track list dari album mereka Persistence of Time. Tidak begitu mencolok perubahan yang dilakukan Anthrax pada lagu tersebut, cuma memang dengan sentuhan ‘punk-metal’-nya, Anthrax membuat lagu tersebut menjadi lebih sedikit cepat & energik ketimbang aslinya.
Lately - Jodeci
Lately ‘Stevie Wonder’ lagu yang tidak asing lagi bagi kebanyakan penggemar lagu-lagu romantis 80-an, dan dimasa tahun 80-an tidaklah terlalu sulit menemukannya mengudara di radio swasta tertentu terutama sekitar waktu tengah malam. Satu hal lain, bagi sebagian orang yang curiga pasangannya selingkuh?, mungkin ini adalah lagu wajib buat mereka. Versi Jodeci adalah yang muncul dari live album Uptown MTV Unplugged pertengahan tahun 1993. Dalam interpretasi saya ‘Jodeci’ sangat berbeda dengan ‘Stevie’ yang muncul di album Hotter than July tahun 1980; menjadi unik sebab dinyanyikan lebih dari satu karakter vocal yang berbeda, juga lebih emotional (galau) terutama pada fase-fase menuju akhir. Hanya saja memang musiknya tidak lagi berkarakter jazz sebagaimana ‘Stevie’, lebih dirasakan kepada pop-hip hop. Dan tidak mengherankan buat saya, jika Lately – Jodeci bisa menembus nomor 4 di U.S. Billboard Hot 100 sedangkan Stevie cuma mentok diposisi 64.
ARMY OF ME - HELMET
Army of Me merupakan salah satu lagu top milik Bjork yang direlease tahun 1995. Lagu ini menjadi semacam trade-mark yang hanya cocok di cover dengan nuansa metal, dan itu terbukti sejumlah nama seperti Klone, Proghma-C & Helmet telah melakukannya. Dari ketiga nama tersebut saya memilih Helmet, disebabkan gaya vocal Hamilton lebih 'miring' membawakan lagu Bjork tersebut.
Do You Know the Way to San Jose -- Frankie Goes to Hollywood
Do You Know the Way to San Jose lagu pertama kali dibawakan oleh Dionne Warwick ditahun 1968 sekaligus pertama kali juga mengantarkan Dionne Warwick menyabet Grammy Award dengan predikat Best Female Pop Vocal Performance. Lagu yang dikarang oleh Burt Bacharach bersama Hal David ini kemudian menjadi laris untuk dicover, dan sebagian besar kebanyakan dilakukan oleh artis-artis 70-an kebawah seperti : Connie Francis, The Temptations bersama The Supremes, Nancy Sinatra dan the Carpenters. Di tahun 1984 -dengan gaya yang apik - Frankie Goes to Hollywood kembali membawakannya, dengar versi yang menurut saya lebih merdu dan terdengar seperti lagu-lagu bosas. Pastinya dulu saya sempat merasa ‘aneh’ dengan lagu ini, itu terutama membandingkannya dengan sederet ‘new wave’ seperti Relax, Two Tribes di album Welcome to the Pleasuredome.
Bizarre Love Triangle - Frente!
Frente! band indie asal Australia yang kemungkinan besar namanya tidak dikenal banyak orang sebelum membawakan Bizarre Love Triangle ditahun 1994. Band ini punya banyak anggota namun yang paling menonjol adalah sang gitaris Simon Austin dan vocalis utama Angie Hart. Di cover ini Frente membawa ‘perbedaan’ yang mencolok. Lagu yang berawal dari generasi synthpop 80-an berubah menjadi versi akustik digenerasi indie-pop 90-an. Bizarre Love Triangle adalah lagu milik New Order yang terbit seputar tahun 1986. New Order adalah nama ‘band’ yang selalu sulit dipisahkan dengan band pendahulunya beraliran post-punk Joy Division, yang kemudian sepeninggal Ian Curtis mereka lebih dikenali kedalam synthpop dengan salah satunya melahirkan hits mancanegara Blue Monday ditahun 1983.
Do You Know the Way to San Jose lagu pertama kali dibawakan oleh Dionne Warwick ditahun 1968 sekaligus pertama kali juga mengantarkan Dionne Warwick menyabet Grammy Award dengan predikat Best Female Pop Vocal Performance. Lagu yang dikarang oleh Burt Bacharach bersama Hal David ini kemudian menjadi laris untuk dicover, dan sebagian besar kebanyakan dilakukan oleh artis-artis 70-an kebawah seperti : Connie Francis, The Temptations bersama The Supremes, Nancy Sinatra dan the Carpenters. Di tahun 1984 -dengan gaya yang apik - Frankie Goes to Hollywood kembali membawakannya, dengar versi yang menurut saya lebih merdu dan terdengar seperti lagu-lagu bosas. Pastinya dulu saya sempat merasa ‘aneh’ dengan lagu ini, itu terutama membandingkannya dengan sederet ‘new wave’ seperti Relax, Two Tribes di album Welcome to the Pleasuredome.
Bizarre Love Triangle - Frente!
Frente! band indie asal Australia yang kemungkinan besar namanya tidak dikenal banyak orang sebelum membawakan Bizarre Love Triangle ditahun 1994. Band ini punya banyak anggota namun yang paling menonjol adalah sang gitaris Simon Austin dan vocalis utama Angie Hart. Di cover ini Frente membawa ‘perbedaan’ yang mencolok. Lagu yang berawal dari generasi synthpop 80-an berubah menjadi versi akustik digenerasi indie-pop 90-an. Bizarre Love Triangle adalah lagu milik New Order yang terbit seputar tahun 1986. New Order adalah nama ‘band’ yang selalu sulit dipisahkan dengan band pendahulunya beraliran post-punk Joy Division, yang kemudian sepeninggal Ian Curtis mereka lebih dikenali kedalam synthpop dengan salah satunya melahirkan hits mancanegara Blue Monday ditahun 1983.
COMPUTER LOVE – GLASS CANDY
Adalah lagu band new wave aliran synthesizer-electronic asal jerman, Kraftwerk, yang merupakan keluaran dari album studio mereka Computer World ditahun 1981. Di tahun 2007 sebuah band asal Oregon America - Glass Candy - mengcover lagu tersebut. Glass Candy merupakan band indie yang beraliran electronic music, pertama kali dibentuk tahun 1996 oleh sang vocalist Ida No and Johnny Jewel yang dijuluki sebagai multi-instrumentalist. Duo ini membawakan Computer Love menjadi lebih dancy dibandingkan dengan kreftwerk yang terkesan agak sedikit kaku atau “robot”.
ACROSS THE UNIVERSE – FIONA APPLE
Across the Universe ditulis oleh John Lennon, dan pertama kali terbit di album kompilasi No One's Gonna Change Our World 1969. Ada sejumlah nama besar selain The Beatles di album tersebut seperti Beegees, The Hollies dan Cliff Richard. dan kemudian untuk sebuah soundtrack film berjudul Pleasantville 1998 lagu tersebut dicover oleh penyanyi yang terkenal dengan idealisme-nya Fiona Apple. Seperti biasanya semua lagu-lagu yang dibawakan Fiona slalu penuh dengan emosi. Dan itu membuat Across the Universe yang dinyanyikannya terlihat ‘kelabu’ dan mendalam
Adalah lagu band new wave aliran synthesizer-electronic asal jerman, Kraftwerk, yang merupakan keluaran dari album studio mereka Computer World ditahun 1981. Di tahun 2007 sebuah band asal Oregon America - Glass Candy - mengcover lagu tersebut. Glass Candy merupakan band indie yang beraliran electronic music, pertama kali dibentuk tahun 1996 oleh sang vocalist Ida No and Johnny Jewel yang dijuluki sebagai multi-instrumentalist. Duo ini membawakan Computer Love menjadi lebih dancy dibandingkan dengan kreftwerk yang terkesan agak sedikit kaku atau “robot”.
ACROSS THE UNIVERSE – FIONA APPLE
Across the Universe ditulis oleh John Lennon, dan pertama kali terbit di album kompilasi No One's Gonna Change Our World 1969. Ada sejumlah nama besar selain The Beatles di album tersebut seperti Beegees, The Hollies dan Cliff Richard. dan kemudian untuk sebuah soundtrack film berjudul Pleasantville 1998 lagu tersebut dicover oleh penyanyi yang terkenal dengan idealisme-nya Fiona Apple. Seperti biasanya semua lagu-lagu yang dibawakan Fiona slalu penuh dengan emosi. Dan itu membuat Across the Universe yang dinyanyikannya terlihat ‘kelabu’ dan mendalam
Sign o 'the Times - Muse
Sejauh ini saya belum lagi menemukan cover Sign o 'the Times semantap yang dilakukan Muse. Sebuah cover yang saya temukan diyoutube : Recorded live at Air Studios for BBC Radio 1 Live Lounge, 2012. Lagu cadas yang punya nafas funk dan soul ini –ditangan Muse- menjadi sedikit garang dan bernuansa metal. Sign o 'the Times berasal dari album Prince yang berjudul sama dengan lagu tersebut tahun 1987, dan tercatat menembus posisi 3 U.S. Billboard Hot 100 (dan lagu ini sepintas dalam interpretasi selalu memberi kesan dengan gaya musik Talking Heads). Didunia musik, ketenaran Prince bukan hanya sekedar sebagai penyanyi dan pencipta lagu semata, dia dikenal juga sebagai multi-instrumentalist, bahkan terkadang disejajarkan dengan para gitaris top dunia, dan lebih jauh lagi –sebelum ‘pensiun’-Prince termasuk artis penyanyi yang videonya sulit ditemukan di youtube. Mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan sosoknya adalah ‘eksentrik’... Rest In Peace Prince !
Sejauh ini saya belum lagi menemukan cover Sign o 'the Times semantap yang dilakukan Muse. Sebuah cover yang saya temukan diyoutube : Recorded live at Air Studios for BBC Radio 1 Live Lounge, 2012. Lagu cadas yang punya nafas funk dan soul ini –ditangan Muse- menjadi sedikit garang dan bernuansa metal. Sign o 'the Times berasal dari album Prince yang berjudul sama dengan lagu tersebut tahun 1987, dan tercatat menembus posisi 3 U.S. Billboard Hot 100 (dan lagu ini sepintas dalam interpretasi selalu memberi kesan dengan gaya musik Talking Heads). Didunia musik, ketenaran Prince bukan hanya sekedar sebagai penyanyi dan pencipta lagu semata, dia dikenal juga sebagai multi-instrumentalist, bahkan terkadang disejajarkan dengan para gitaris top dunia, dan lebih jauh lagi –sebelum ‘pensiun’-Prince termasuk artis penyanyi yang videonya sulit ditemukan di youtube. Mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan sosoknya adalah ‘eksentrik’... Rest In Peace Prince !
Everybody's Changing - Marian Dacal
Cover ini pertama kali sampai ketelinga adalah secara tidak sengaja, lewat sebuah siaran radio swasta di kota Mataram sekitar tahun 2014. Setelah itu saya blusukan dan bisa menemukannya di https://www.youtube.com/watch?v=Krw2niGu4lw. Walau saya tetap menyukai yang asli yang emotional (Keane) namun versi ini sangat wow banget, sentuhan pertama nuansa jazzy seperti langsung merayap dihati, dan itu terlebih setelah sempat mendengarkan versi ‘lari-pagi’ Lily Allen yang buat saya pribadi tidak mengena. Sampai sekarang nama Maran Dacal adalah sosok penyanyi yang terasa asing buat saya. Dari beberapa media, profile artis ini hanya sebatas sebagai artis kelahiran inggris yang bermukim di Barcelona, yang mulai aktif sejak tahun 90-an. Disamping Everybody's Changing, Marian punya beberapa cover apik yang mungkin anda tertarik mendengarnya, diantaranya lagu self Control milik band italian-disco Raf tahun 1984 dan And I Love Her, tembang lawas milik The Beatles.
©bona/2018/image-artikel:bona
Cover ini pertama kali sampai ketelinga adalah secara tidak sengaja, lewat sebuah siaran radio swasta di kota Mataram sekitar tahun 2014. Setelah itu saya blusukan dan bisa menemukannya di https://www.youtube.com/watch?v=Krw2niGu4lw. Walau saya tetap menyukai yang asli yang emotional (Keane) namun versi ini sangat wow banget, sentuhan pertama nuansa jazzy seperti langsung merayap dihati, dan itu terlebih setelah sempat mendengarkan versi ‘lari-pagi’ Lily Allen yang buat saya pribadi tidak mengena. Sampai sekarang nama Maran Dacal adalah sosok penyanyi yang terasa asing buat saya. Dari beberapa media, profile artis ini hanya sebatas sebagai artis kelahiran inggris yang bermukim di Barcelona, yang mulai aktif sejak tahun 90-an. Disamping Everybody's Changing, Marian punya beberapa cover apik yang mungkin anda tertarik mendengarnya, diantaranya lagu self Control milik band italian-disco Raf tahun 1984 dan And I Love Her, tembang lawas milik The Beatles.
©bona/2018/image-artikel:bona